Selasa, 31 Oktober 2017

HUJAN

AYAT AL-QUR'AN TENTANG HUJAN


Image Source : Pixabay



"Ayat-ayat Al-Qur'an" yang menjelaskan tentang "hujan" :

1. QS. Al Baqarah : 22
Dialah Yang menjadikan bumi sebagai hamparan bagimu dan langit sebagai atap, dan Dia menurunkan air ("hujan") dari langit, lalu Dia menghasilkan dengan "hujan" itu segala buah-buahan sebagai rezki untukmu; karena itu janganlah kamu mengadakan sekutu-sekutu bagi Allah, padahal kamu mengetahui. (QS. 2:22)

2. QS. Al Baqarah : 264
Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu menghilangkan (pahala) sedekahmu dengan menyebut-nyebutnya dan menyakiti (perasaan si penerima), seperti orang yang menafkahkan hartanya karena riya kepada manusia dan dia tidak beriman kepada Allah dan hari kemudian. Maka perumpamaan orang itu seperti batu licin yang di atasnya ada tanah, kemudian batu itu ditimpa "hujan" lebat, lalu menjadilah dia bersih (tidak bertanah). Mereka tidak menguasai sesuatupun dari apa yang mereka usahakan; dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang kafir. (QS. 2:264)

3. QS. Al Baqarah : 265
Dan perumpamaan orang-orang yang membelanjakan hartanya karena mencari keridhaan Allah dan untuk keteguhan jiwa mereka, seperti sebuah kebun yang terletak di dataran tinggi yang disiram oleh "hujan" lebat, maka kebun itu menghasilkan buahnya dua kali lipat. Jika hujan lebat tidak menyiraminya, maka "hujan" gerimis (pun memadai). Dan Allah Maha Melihat apa yang kamu perbuat. (QS. 2:265)

4. QS. Al An'aam : 99
Dan Dialah yang menurunkan air "hujan" dari langit lalu kami tumbuhkan dengan air itu segala macam tumbuh-tumbuhan, maka Kami keluarkan dari tumbuh-tumbuhan itu tanaman yang menghijau, Kami keluarkan dari tanaman yang menghijau itu butir yang banyak; dan dari mayang korma mengurai tangkai-tangkai yang menjulai, dan kebun-kebun anggur, dan (kami keluarkan pula) zaitun dan delima yang serupa dan tidak serupa. Perhatikanlah buahnya di waktu pohonnya berbuah, dan (perhatikan pulalah) kematangannya. Sesungguhnya pada yang demikian itu ada tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi orang-orang yang beriman. (QS. 6:99)

5. QS. Al A'raaf : 57
Dan Dialah yang meniupkan angin sebagai pembawa berita gembira sebelum kedatangan rahmat-Nya ("hujan"); hingga apabila angin itu telah membawa awan mendung, Kami halau ke suatu daerah yang tandus, lalu Kami turunkan "hujan" di daerah itu, maka Kami keluarkan dengan sebab angin itu pelbagai macam buah-buahan. Seperti itulah Kami membangkitkan orang-orang yang telah mati, mudah-mudahan kamu mengambil pelajaran. (QS. 7:57)

6. QS. Al Anfaal : 11
(Ingatlah), ketika Allah menjadikan kamu mengantuk sebagai suatu penentramanan daripada-Nya, dan Allah menurunkan kepadamu "hujan" dari langit untuk menyucikan kamu dengan "hujan" itu dan menghilangkan dari kamu gangguan-gangguan syaitan dan untuk menguatkan hatimu dan memperteguh dengannya telapak kaki(mu). (QS. 8:11)

7. QS. Yunus : 24
Sesungguhnya perumpamaan kehidupan dunia itu, adalah seperti air ("hujan") yang Kami turunkan dari langit, lalu tumbuhlah dengan suburnya karena air itu tanam-tanaman di bumi, di antaranya ada yang dimakan manusia dan binatang ternak. Hingga apabila bumi itu telah sempurna keindahannya, dan memakai (pula) perhiasannya, dan pemilik-pemiliknya mengira bahwa mereka pasti menguasainya, tiba-tiba datanglah kepadanya azab Kami di waktu malam atau siang, lalu Kami jadikan (tanam-tanamannya) laksana tanam-tanaman yang sudah disabit, seakan-akan belum pernah tumbuh kemarin. Demikianlah Kami menjelaskan tanda-tanda kekuasaan (Kami) kepada orang-orang yang berfikir. (QS. 10:24)

8. QS. Huud : 52
Dan (dia berkata): Hai kaumku, mohonlah ampun kepada Rabbmu lalu taubatlah kepada-Nya, niscaya Dia menurunkan "hujan" yang sangat deras atasmu, dan Dia akan menambahkan kekuatan kepada kekuatanmu, dan janganlah kamu berpaling dengan berbuat dosa. (QS. 11:52)

9. QS. Yusuf : 49
Kemudian setelah itu akan datang tahun yang padanya manusia diberi "hujan" (dengan cukup) dan di masa itu mereka memeras anggur. (QS. 12:49)

10. QS. Ar Ra'd : 17
Allah telah menurunkan air ("hujan") dari langit, maka mengalirlah air di lembah-lembah menurut ukurannya, maka arus itu membawa buih yang mengembang. Dan dari apa (logam) yang mereka lebur dalam api untuk membuat perhiasaan atau alat-alat, ada (pula) buihnya seperti buih arus itu. Demikianlah Allah membuat perumpamaan (bagi) yang benar dan yang bathil. Adapun buih, akan hilang sebagai sesuatu yang tak ada harganya; adapun yang memberi manfaat kepada manusia, maka ia tetap di bumi. Demikianlah Allah membuat perumpamaan-perumpamaan. (QS. 13:17)

11. QS. Ibrahim : 32
Allah-lah yang telah menciptakan langit dan bumi dan menurunkan air "hujan" dari langit, kemudian Dia mengeluarkan dengan air "hujan"itu berbagai buah-buahan menjadi rezki untukmu; dan Dia telah menundukkan bahtera bagimu supaya bahtera itu berlayar di lautan dengan kehendak-Nya, dan Dia telah menundukkan (pula) bagimu sungai-sungai. (QS. 14:32)

12. QS. Al Hijr : 22
Dan Kami telah meniupkan angin untuk mengawinkan (tumbuh-tumbuhan) dan Kami turunkan "hujan" dari langit, lalu Kami beri minum kamu dengan air itu, dan sekali-kali bukanlah kamu yang menyimpannya. (QS. 15:22)

13. QS. An Nahl : 10
Dia-lah yang telah menurunkan air "hujan" dari langit untuk kamu, sebagiannya menjadi minuman dan sebagiannya menyuburkan tumbuh-tumbuhan, yang pada (tempat tumbuhnya) kamu menggembalakan ternakmu. (QS. 16:10)

14. QS. An Nahl : 11
Dia menumbuhkan bagi kamu dengan air "hujan" itu tanam-tanaman; zaitun, korma, anggur, dan segala macam buah-buahan. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar ada tanda (kekuasaan Allah) bagi kaum yang memikirkan. (QS. 16:11)

15. QS. An Nahl : 65
Dan Allah menurunkan dari langit air ("hujan") dan dengan air itu dihidupkan-Nya bumi sesudah matinya. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda (kebesaran Rabb) bagi orang-orang yang mendengarkan (pelajaran). (QS. 16:65)

16. QS. Al Kahfi : 45
Dan berilah perumpamaan kepada mereka (manusia), kehidupan dunia adalah sebagai air "hujan" yang Kami turunkan dari langit, maka menjadi subur karenanya tumbuh-tumbuhan di muka bumi, kemudian tumbuh-tumbuhan itu menjadi kering yang di terbangkan oleh angin. Dan adalah Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu. (QS. 18:45)

17. QS. Thaahaa : 53
Yang telah menjadikan bagimu bumi sebagai hamparan dan yang telah menjadikan bagimu di bumi itu jalan-jalan, dan menurunkan dari langit air "hujan". Maka Kami tumbuhkan dengan air "hujan" itu berjenis-jenis dari tumbuh-tumbuhan yang bermacam-macam. (QS. 20:53)

18. QS. An Nuur : 43
Tidakkah kamu melihat bahwa Allah mengarak awan, kemudian mengumpulkan antara (bagian-bagian)nya, kemudian menjadikannya bertindih-tindih, maka kelihatan olehmu"hujan" keluar dari celah-celahnya dan Allah (juga) menurunkan (butiran-butiran) es dari langit, (yaitu) dari (gumpalan-gumpalan awan seperti) gunung-gunung, maka ditimpakan-Nya (butiran-butiran) es itu kepada siapa yang dikehendaki-Nya dan dipalingkan-Nya dari siapa yang dikehendaki-Nya. Kilauan kilat awan itu hampir-hampir menghilangkan penglihatan. (QS. 24:43)

19. QS. Al Furqaan : 48
Dialah yang meniupkan angin (sebagai) pembawa kabar gembira dekat sebelum kedatangan rahmat-Nya ("hujan"); dan Kami turunkan dari langit air yang amat bersih, (QS. 25:48)

20. QS. Al Furqaan : 50
Dan sesungguhnya Kami telah mempergilirkan "hujan" itu di antara manusia supaya mereka mengambil pelajaran (daripadanya); maka kebanyakan manusia itu tidak mau kecuali mengingkari (nimat). (QS. 25:50)

21. QS. Ar Ruum : 24
Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya, Dia memperlihatkan kepadamu kilat untuk (menimbulkan) ketakutan dan harapan, dan Dia menurunkan air "hujan" dari langit, lalu menghidupkan bumi dengan air itu sesudah matinya. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang mempergunakan akalnya. (QS. 30:24)

22. QS. Ar Ruum : 48
Allah, Dialah yang mengirim angin, lalu angin itu menggerakkan awan dan Allah membentangkannya di langit menurut yang dikehendaki-Nya, dan menjadikannya bergumpal-gumpal; lalu kamu lihat "hujan" keluar dari celah-celahnya, maka apabila "hujan" itu turun mengenai hamba-hamba-Nya yang dikehendaki-Nya tiba-tiba mereka menjadi gembira. (QS. 30:48)

23. QS. Ar Ruum : 49
Dan sesungguhnya sebelum "hujan" diturunkan kepada mereka, mereka benar-benar telah berputus asa. (QS. 30:49)

24. QS. Lukman : 10
Dia menciptakan langit tanpa tiang yang kamu melihatnya dan Dia meletakkan gunung-gunung (di permukaan) bumi supaya bumi itu tidak menggoyangkan kamu; dan memperkembang biakkan padanya segala macam jenis binatang. Dan Kami turunkan air "hujan" dari langit, lalu Kami tumbuhkan padanya segala macam tumbuh-tumbuhan yang baik. (QS. 31:10)

25. QS. Lukman : 34
Sesungguhnya Allah, hanya pada sisi-Nya sajalah pengetahuan tentang Hari Kiamat; dan Dia-lah Yang menurunkan "hujan", dan mengetahui apa yang ada dalam rahim. Dan tiada seorangpun yang dapat mengetahui (dengan pasti) apa yang akan diusahakannya besok. Dan tiada seorangpun yang dapat mengetahui di bumi mana dia akan mati. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal. (QS. 31:34)

26. QS. As Sajdah : 27
Dan apakah mereka tidak memperhatikan, bahwasanya Kami menghalau (awan yang mengandung) air ke bumi yang tandus, lalu Kami tumbuhkan dengan air "hujan" itu tanam-tanaman yang daripadanya (dapat) makan binatang-binatang ternak mereka dan mereka sendiri. Maka apakah mereka tidak memperhatikan? (QS. 32:27)

27. QS. Faathir : 9
Dan Allah, Dialah yang mengirimkan angin; lalu angin itu menggerakkan awan, maka kami halau awan itu ke suatu negeri yang mati lalu kami hidupkan bumi setelah matinya dengan "hujan" itu. Demikianlah kebangkitan itu. (QS. 35:9)

28. QS. Faathir : 27
Tidakkah kamu melihat bahwasanya Allah menurunkan "hujan" dari langit lalu Kami hasilkan dari "hujan" itu buah-buahan yang beraneka macam jenisnya. Dan diantara gunung-gunung itu ada garis-garis putih dan merah yang beraneka macam warnanya dan ada (pula) yang hitam pekat. (QS. 35:27)

29. QS. Asy Syuura : 28
Dan Dialah Yang menurunkan "hujan" sesudah mereka berputus asa dan menyebarkan rahmat-Nya. Dan Dialah Yang Maha Pelindung lagi Maha Terpuji. (QS. 42:28)

30. QS. Al Jaatsiyah : 5
Dan pada pergantian malam dan siang dan hujan yang diturunkan Allah dari langit lalu dihidupkanNya dengan air "hujan" itu bumi sesudah matinya; dan pada perkisaran angin terdapat pula tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi kaum yang berakal. (QS. 45:5)

31. QS. Al Ahqaaf : 24
Maka tatkala mereka melihat azab itu berupa awan yang menuju ke lembah-lembah mereka, berkatalah mereka: Inilah awan yang akan menurunkan "hujan" kepada kami. (Bukan)! bahkan itulah azab yang kamu minta supaya datang dengan segera (yaitu) angin yang mengandung azab yang pedih, (QS. 46:24)

32. QS. Adz Dzaariyat : 2
dan awan yang mengandung "hujan", (QS. 51:2)

33. QS. Al Hadiid : 20
Ketahuilah, bahwa sesungguhnya kehidupan dunia itu hanyalah permainan dan suatu yang melalaikan, perhiasan dan bermegah-megah antara kamu serta berbangga-bangga tentang banyaknya harta dan anak, seperti "hujan" yang tanam-tanamannya mengagumkan para petani; kemudian tanaman itu menjadi kering dan kamu lihat warnanya kuning kemudian hancur. Dan di akhirat (nanti) ada azab yang keras dan ampunan dari Allah serta keridhaan-Nya. Dan kehidupan dunia ini tidak lain hanyalah kesenangan yang menipu. (QS. 57:20)

34. QS. Nuh : 11
niscaya Dia akan mengirimkan "hujan" kepadamu dengan lebat, (QS. 71:11)

35. QS. At Thaariq : 11
Demi langit yang mengandung "hujan", (QS. 86:11)


Minggu, 29 Oktober 2017

MANUSIA

Image Source : Pixabay

PERJALANAN HIDUP MANUSIA

اَفَحَسِبْتُمْ اَنَّمَا خَلَقْنٰكُمْ عَبَثًا وَّاَنَّكُمْ اِلَيْنَا لَا تُرْجَعُوْنَ


Maka apakah kamu mengira bahwa Kami menciptakan kamu main-main (tanpa ada maksud) dan bahwa kamu tidak akan dikembalikan kepada Kami? (QS.23:115)


كَيْفَ تَكْفُرُوْنَ بِاللّٰهِ وَكُنْتُمْ اَمْوَاتًا  فَاَحْيَاکُمْ‌ۚ ثُمَّ يُمِيْتُكُمْ ثُمَّ يُحْيِيْكُمْ ثُمَّ اِلَيْهِ تُرْجَعُوْنَ


Bagaimana kamu ingkar kepada Allah, padahal kamu (tadinya) mati, lalu Dia menghidupkan kamu, kemudian Dia mematikan kamu, lalu Dia menghidupkan kamu kembali. Kemudian kepada-Nyalah kamu dikembalikan. (QS.2:28)

a. Alam Ruh

وَ اِذْ اَخَذَ رَبُّكَ مِنْۢ بَنِىْۤ اٰدَمَ مِنْ ظُهُوْرِهِمْ ذُرِّيَّتَهُمْ وَ اَشْهَدَهُمْ عَلٰٓى اَنْفُسِهِمْ‌ ۚ اَلَسْتُ بِرَبِّكُمْ‌ ؕ قَالُوْا بَلٰى‌  ۛۚ شَهِدْنَا   ‌ۛۚ اَنْ تَقُوْلُوْا يَوْمَ الْقِيٰمَةِ اِنَّا كُنَّا عَنْ هٰذَا غٰفِلِيْنَ ۙ


Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu mengeluarkan dari sulbi (tulang belakang) anak cucu Adam keturunan mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap roh mereka (seraya berfirman), "Bukankah Aku ini Tuhanmu?" Mereka menjawab, "Betul (Engkau Tuhan kami), kami bersaksi." (Kami lakukan yang demikian itu) agar di hari Kiamat kamu tidak mengatakan, "Sesungguhnya ketika itu kami lengah terhadap ini," (QS.7:172)


هَلْ اَتٰى عَلَى الْاِنْسَانِ حِيْنٌ مِّنَ الدَّهْرِ لَمْ يَكُنْ شَيْـًٔـا مَّذْكُوْرًا


Bukankah pernah datang kepada manusia waktu dari masa, yang ketika itu belum merupakan sesuatu yang dapat disebut? (QS.76:1)


b. Alam Rahim

QS.23:12-14 :

وَلَقَدْ خَلَقْنَا الْاِنْسَانَ مِنْ سُلٰلَةٍ مِّنْ طِيْنٍ‌ ۚ


(12) Dan sungguh, Kami telah menciptakan manusia dari saripati (berasal) dari tanah.


ثُمَّ جَعَلْنٰهُ نُطْفَةً فِىْ قَرَارٍ مَّكِيْنٍ


(13) Kemudian Kami menjadikannya air mani (yang disimpan) dalam tempat yang kukuh (rahim).


ثُمَّ خَلَقْنَا النُّطْفَةَ عَلَقَةً فَخَلَقْنَا الْعَلَقَةَ مُضْغَةً فَخَلَقْنَا الْمُضْغَةَ عِظٰمًا فَكَسَوْنَا الْعِظٰمَ لَحْمًا ثُمَّ اَنْشَاْنٰهُ خَلْقًا اٰخَرَ‌  ؕ فَتَبٰـرَكَ اللّٰهُ اَحْسَنُ الْخٰلِقِيْنَ ؕ


(14) Kemudian, air mani itu Kami jadikan sesuatu yang melekat, lalu sesuatu yang melekat itu Kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging. Kemudian, Kami menjadikannya makhluk yang (berbentuk) lain. Mahasuci Allah, Pencipta yang paling baik.


ثُمَّ سَوّٰٮهُ وَنَفَخَ فِيْهِ مِنْ رُّوْحِهٖ‌ وَجَعَلَ لَكُمُ السَّمْعَ وَالْاَبْصَارَ وَالْاَفْـــِٕدَةَ  ‌  ؕ قَلِيْلًا مَّا تَشْكُرُوْنَ


Kemudian Dia menyempurnakannya dan meniupkan roh (ciptaan)-Nya ke dalam (tubuh)nya dan Dia menjadikan pendengaran, penglihatan, dan hati bagimu, (tetapi) sedikit sekali kamu bersyukur. (QS.32:9)


وَاللّٰهُ اَخْرَجَكُمْ مِّنْۢ بُطُوْنِ اُمَّهٰتِكُمْ لَا تَعْلَمُوْنَ شَيْـــًٔا ۙ وَّ جَعَلَ لَـكُمُ السَّمْعَ وَالْاَبْصٰرَ وَالْاَفْـِٕدَةَ‌  ۙ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ


Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak mengetahui sesuatu pun, dan Dia memberimu pendengaran, penglihatan, dan hati nurani, agar kamu bersyukur. (QS.16:78)


c. Alam Dunia

وَاِذْ قَالَ رَبُّكَ لِلْمَلٰٓٮِٕكَةِ اِنِّىْ جَاعِلٌ فِى الْاَرْضِ خَلِيْفَةً ؕ قَالُوْٓا اَتَجْعَلُ فِيْهَا مَنْ يُّفْسِدُ فِيْهَا وَيَسْفِكُ الدِّمَآءَۚ وَنَحْنُ نُسَبِّحُ بِحَمْدِكَ وَنُقَدِّسُ لَـكَ‌ؕ قَالَ اِنِّىْٓ اَعْلَمُ مَا لَا تَعْلَمُوْنَ


Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat, "Aku hendak menjadikan khalifah di bumi." Mereka berkata, "Apakah Engkau hendak menjadikan orang yang merusak dan menumpahkan darah di sana, sedangkan kami bertasbih memuji-Mu dan menyucikan nama-Mu?" Dia berfirman, "Sungguh, Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui." (QS.2:30)


وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْاِنْسَ  اِلَّا لِيَعْبُدُوْنِ


Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan agar mereka beribadah kepada-Ku. (QS.51:56)


اِعْلَمُوْۤا اَنَّمَا الْحَيٰوةُ الدُّنْيَا لَعِبٌ وَّلَهْوٌ وَّزِيْنَةٌ وَّتَفَاخُرٌۢ بَيْنَكُمْ وَتَكَاثُرٌ فِى الْاَمْوَالِ وَالْاَوْلَادِ‌ؕ كَمَثَلِ غَيْثٍ اَعْجَبَ الْكُفَّارَ نَبَاتُهٗ ثُمَّ يَهِيْجُ فَتَرٰٮهُ مُصْفَرًّا ثُمَّ يَكُوْنُ حُطٰمًا‌ؕ وَفِى الْاٰخِرَةِ عَذَابٌ شَدِيْدٌ ۙ وَّمَغْفِرَةٌ مِّنَ اللّٰهِ وَرِضْوَانٌ‌ؕ وَمَا الْحَيٰوةُ الدُّنْيَاۤ اِلَّا مَتَاعُ الْغُرُوْرِ


Ketahuilah, sesungguhnya kehidupan dunia itu hanyalah permainan dan senda gurauan, perhiasan dan saling berbangga di antara kamu serta berlomba dalam kekayaan dan anak keturunan, seperti hujan yang tanam-tanamannya mengagumkan para petani; kemudian (tanaman) itu menjadi kering dan kamu lihat warnanya kuning kemudian menjadi hancur. Dan di akhirat (nanti) ada azab yang keras dan ampunan dari Allah serta keridaan-Nya. Dan kehidupan dunia tidak lain hanyalah kesenangan yang palsu. (QS.57:20)

اَحَسِبَ النَّاسُ اَنْ يُّتْرَكُوْۤا اَنْ يَّقُوْلُوْۤا اٰمَنَّا وَهُمْ لَا  يُفْتَـنُوْنَ


Apakah manusia mengira bahwa mereka akan dibiarkan hanya dengan mengatakan, "Kami telah beriman" dan mereka tidak diuji? (QS.29:2)


d. Alam Kubur

اَيْنَ مَا تَكُوْنُوْا يُدْرِكْكُّمُ الْمَوْتُ وَلَوْ كُنْتُمْ فِىْ بُرُوْجٍ مُّشَيَّدَةٍ‌  ؕ وَاِنْ تُصِبْهُمْ حَسَنَةٌ يَّقُوْلُوْا هٰذِهٖ مِنْ عِنْدِ اللّٰهِ‌  ۚ وَاِنْ تُصِبْهُمْ سَيِّئَةٌ يَّقُوْلُوْا هٰذِهٖ مِنْ عِنْدِكَ‌  ؕ قُلْ كُلٌّ مِّنْ عِنْدِ اللّٰهِ‌ ؕ فَمَالِ ھٰٓؤُلَۤاءِ الْقَوْمِ لَا يَكَادُوْنَ يَفْقَهُوْنَ حَدِيْثًا


Di mana pun kamu berada, kematian akan mendapatkan kamu, kendatipun kamu berada di dalam benteng yang tinggi dan kukuh. Jika mereka memperoleh kebaikan, mereka mengatakan, "Ini dari sisi Allah," dan jika mereka ditimpa suatu keburukan mereka mengatakan, "Ini dari engkau (Muhammad)." Katakanlah, "Semuanya (datang) dari sisi Allah." Maka mengapa orang-orang itu (orang-orang munafik) hampir-hampir tidak memahami pembicaraan (sedikit pun)? (QS.4:78)

QS.102:1-3 :

اَلْهٰٮكُمُ التَّكَاثُرُۙ


(1) Bermegah-megahan telah melalaikan kamu,


حَتّٰى زُرْتُمُ الْمَقَابِرَؕ

(2) sampai kamu masuk ke dalam kubur.

كَلَّا سَوْفَ  تَعْلَمُوْنَۙ


(3) Sekali-kali tidak! Kelak kamu akan mengetahui (akibat perbuatanmu itu),


e. Kiamat

QS.99:6-8 :

يَوْمَٮِٕذٍ يَّصْدُرُ النَّاسُ اَشْتَاتًا  ۙ لِّيُرَوْا اَعْمَالَهُمْؕ


(6) Pada hari itu manusia keluar dari kuburnya dalam keadaan berkelompok-kelompok, untuk diperlihatkan kepada mereka (balasan) semua perbuatannya.


فَمَنْ يَّعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ خَيْرًا يَّرَهٗ ؕ


(7) Maka barang siapa mengerjakan kebaikan seberat zarrah, niscaya dia akan melihat (balasan)nya.


وَمَنْ  يَّعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ شَرًّا يَّرَهٗ


(8) Dan barang siapa mengerjakan kejahatan seberat zarrah, niscaya dia akan melihat (balasan)nya.


اِنَّ السَّاعَةَ اٰتِيَـةٌ اَكَادُ اُخْفِيْهَا لِتُجْزٰى كُلُّ نَفْسٍۢ بِمَا تَسْعٰى


Sungguh, hari Kiamat itu akan datang, Aku merahasiakan (waktunya) agar setiap orang dibalas sesuai dengan apa yang telah dia usahakan. (QS.20:15)


f. Akhirat

وَلَا تَقْفُ مَا لَـيْسَ لَـكَ بِهٖ عِلْمٌ‌  ؕ اِنَّ السَّمْعَ وَالْبَصَرَ وَالْفُؤَادَ كُلُّ اُولٰۤٮِٕكَ كَانَ عَنْهُ مَسْـُٔوْلًا


Dan janganlah kamu mengikuti sesuatu yang tidak kamu ketahui. Karena pendengaran, penglihatan, dan hati nurani, semua itu akan diminta pertanggungjawabannya. (QS.17:36)


QS.24:24-25 :

يَّوْمَ تَشْهَدُ عَلَيْهِمْ  اَلْسِنَـتُهُمْ وَاَيْدِيْهِمْ وَاَرْجُلُهُمْ بِمَا كَانُوْا يَعْمَلُوْنَ


(24) pada hari, (ketika) lidah, tangan, dan kaki mereka menjadi saksi atas mereka terhadap apa yang dahulu mereka kerjakan.


يَوْمَٮِٕذٍ يُّوَفِّيْهِمُ  اللّٰهُ دِيْنَهُمُ الْحَـقَّ وَيَعْلَمُوْنَ اَنَّ اللّٰهَ هُوَ الْحَـقُّ الْمُبِيْنُ


(25) Pada hari itu Allah menyempurnakan balasan yang sebenarnya bagi mereka, dan mereka tahu bahwa Allah Mahabenar, Maha Menjelaskan.


اَيَحْسَبُ الْاِنْسَانُ اَنْ  يُّتْرَكَ سُدًىؕ


Apakah manusia mengira, dia akan dibiarkan begitu saja (tanpa pertanggungjawaban)? (QS.75:36)


يٰۤاَيُّهَا الْاِنْسَانُ اِنَّكَ كَادِحٌ اِلٰى رَبِّكَ  كَدْحًا فَمُلٰقِيْهِ‌ۚ


Wahai manusia! Sesungguhnya kamu telah bekerja keras menuju Tuhanmu, maka kamu akan menemui-Nya. (QS.84:6)


Potensi Manusia
Potensi yang diberikan Allah SWT untuk manusia.

a. Fitrah

فَاَقِمْ وَجْهَكَ لِلدِّيْنِ حَنِيْفًا  ‌ؕ فِطْرَتَ اللّٰهِ الَّتِىْ فَطَرَ النَّاسَ عَلَيْهَا  ‌ؕ لَا تَبْدِيْلَ لِخَـلْقِ اللّٰهِ‌ ؕ ذٰ لِكَ الدِّيْنُ الْقَيِّمُ  ۙ  وَلٰـكِنَّ اَكْثَرَ النَّاسِ لَا يَعْلَمُوْنَ  ۙ


Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada Ad-Dien (Islam); (sesuai) fitrah Allah disebabkan Dia telah menciptakan manusia menurut (fitrah) itu. Tidak ada perubahan pada ciptaan Allah. (Itulah) Dien yang lurus, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui, (QS.30:30)

b. Ilham

QS.91:7-10 :

وَنَفْسٍ وَّمَا سَوّٰٮهَا ۙ


(7) demi jiwa serta penyempurnaan (ciptaan)nya,


فَاَلْهَمَهَا فُجُوْرَهَا وَتَقْوٰٮهَا ۙ


(8) maka Dia mengilhamkan kepadanya (jalan) kejahatan dan ketakwaannya,


قَدْ اَفْلَحَ مَنْ زَكّٰٮهَا ۙ


(9) sungguh beruntung orang yang menyucikannya (jiwa itu),


وَقَدْ خَابَ مَنْ دَسّٰٮهَا ؕ


(10) dan sungguh rugi orang yang mengotorinya.


c. Nadzir 
Potensi ekternal, adanya pemberi peringatan pada manusia.

QS.67:7-10 :

اِذَاۤ اُلْقُوْا فِيْهَا سَمِعُوْا لَهَا شَهِيْقًا وَّهِىَ  تَفُوْرُۙ


(7) Apabila mereka dilemparkan ke dalamnya mereka mendengar suara neraka yang mengerikan, sedang neraka itu membara,


تَكَادُ تَمَيَّزُ مِنَ الْغَيْظِ‌ؕ كُلَّمَاۤ اُلْقِىَ فِيْهَا فَوْجٌ سَاَلَهُمْ  خَزَنَـتُهَاۤ اَلَمْ يَاْتِكُمْ نَذِيْرٌ


(8) hampir meledak karena marah. Setiap kali ada sekumpulan (orang-orang kafir) dilemparkan kedalamnya, penjaga-penjaga (neraka itu) bertanya kepada mereka, "Apakah belum pernah ada orang yang datang memberi peringatan kepadamu (di dunia)?"


قَالُوْا بَلٰى قَدْ جَآءَنَا نَذِيْرٌ  ۙ فَكَذَّبْنَا وَقُلْنَا مَا نَزَّلَ اللّٰهُ مِنْ شَىْءٍ   ۖۚ اِنْ اَنْتُمْ اِلَّا فِىْ ضَلٰلٍ كَبِيْرٍ


(9) Mereka menjawab, "Benar, sungguh, seorang pemberi peringatan telah datang kepada kami, tetapi kami mendustakan(nya) dan kami katakan, "Allah tidak menurunkan sesuatu apa pun, kamu sebenarnya di dalam kesesatan yang besar."


وَقَالُوْا لَوْ كُنَّا نَسْمَعُ اَوْ نَعْقِلُ مَا كُنَّا فِىْۤ اَصْحٰبِ السَّعِيْرِ


(10) Dan mereka berkata, "Sekiranya (dahulu) kami mendengarkan atau memikirkan (peringatan itu) tentulah kami tidak termasuk penghuni neraka yang menyala-nyala."


Tugas Hidup Manusia

a. Beribadah

وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْاِنْسَ  اِلَّا لِيَعْبُدُوْنِ


Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan agar mereka beribadah kepada-Ku. (QS.51:56)


b. Menjadi Khalifah di Bumi

وَهُوَ الَّذِىْ جَعَلَـكُمْ خَلٰٓٮِٕفَ الْاَرْضِ وَرَفَعَ بَعْضَكُمْ فَوْقَ بَعْضٍ دَرَجٰتٍ لِّيَبْلُوَكُمْ فِىْ مَاۤ اٰتٰٮكُمْ‌ؕ اِنَّ رَبَّكَ سَرِيْعُ الْعِقَابِ    ۖ وَاِنَّهٗ لَـغَفُوْرٌ رَّحِيْمٌ


Dan Dialah yang menjadikan kamu sebagai khalifah-khalifah di Bumi dan Dia mengangkat (derajat) sebagian kamu di atas yang lain, untuk mengujimu atas (karunia) yang diberikan-Nya kepadamu. Sesungguhnya Tuhanmu sangat cepat memberi hukuman, dan sungguh Dia Maha Pengampun, Maha Penyayang. (QS.6:165)


Tujuan Hidup Manusia
Tujuan hidup yang harus dimiliki dan dicapai oleh manusia adalah memeluk Dien yang hanif dengan keikhlasan hati serta menyerahkan tujuan hidupnya kepada tujuan Allah menciptakan manusia.

فَاَقِمْ وَجْهَكَ لِلدِّيْنِ حَنِيْفًا  ‌ؕ فِطْرَتَ اللّٰهِ الَّتِىْ فَطَرَ النَّاسَ عَلَيْهَا  ‌ؕ لَا تَبْدِيْلَ لِخَـلْقِ اللّٰهِ‌ ؕ ذٰ لِكَ الدِّيْنُ الْقَيِّمُ  ۙ  وَلٰـكِنَّ اَكْثَرَ النَّاسِ لَا يَعْلَمُوْنَ  ۙ


Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada Ad-Dien (Islam); (sesuai) fitrah Allah disebabkan Dia telah menciptakan manusia menurut (fitrah) itu. Tidak ada perubahan pada ciptaan Allah. (Itulah) Dien yang lurus, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui, (QS.30:30)


وَمِنَ  النَّاسِ مَنْ يَّشْرِىْ نَفْسَهُ ابْتِغَآءَ مَرْضَاتِ اللّٰهِ‌ؕ وَ اللّٰهُ رَءُوْفٌ ۢ بِالْعِبَادِ


Dan di antara manusia ada orang yang mengorbankan dirinya untuk mencari keridaan Allah. Dan Allah Maha Penyantun kepada hamba-hamba-Nya. (QS.2:207)


هُوَ الَّذِىْۤ اَرْسَلَ رَسُوْلَهٗ بِالْهُدٰى وَدِيْنِ الْحَـقِّ  لِيُظْهِرَهٗ عَلَى الدِّيْنِ كُلِّهٖ‌ؕ وَكَفٰى بِاللّٰهِ شَهِيْدًا  ؕ


Dialah yang mengutus Rasul-Nya dengan membawa petunjuk dan Dien yang benar, agar dimenangkan-Nya terhadap semua Dien. Dan cukuplah Allah sebagai saksi. (QS.48:28)


Konsekuensi Dari Jalan Yang Dipilih Manusia

a. Sebaik-baiknya tempat
Ahsanutakwin, seburuk-buruknya tempat Asfalasafilin

QS.95:4-6 :

لَقَدْ خَلَقْنَا الْاِنْسَانَ فِىْۤ اَحْسَنِ تَقْوِيْمٍ


(4) Sungguh, Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya,


ثُمَّ رَدَدْنٰهُ اَسْفَلَ سَافِلِيْنَۙ


(5) kemudian Kami kembalikan dia ke tempat yang serendah-rendahnya,


اِلَّا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَعَمِلُوا الصّٰلِحٰتِ فَلَهُمْ اَجْرٌ غَيْرُ مَمْنُوْنٍؕ


(6) kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan; maka mereka akan mendapat pahala yang tidak ada putus-putusnya.


b. Golongan Setan akan merugi, sedangkan Golongan Allah adalah orang-orang yang beruntung

QS.58:19-22 :

اِسْتَحْوَذَ عَلَيْهِمُ الشَّيْطٰنُ فَاَنْسٰٮهُمْ ذِكْرَ اللّٰهِ‌ؕ  اُولٰٓٮِٕكَ حِزْبُ الشَّيْطٰنِ‌ؕ اَلَاۤ اِنَّ حِزْبَ الشَّيْطٰنِ هُمُ الْخٰسِرُوْنَ


(19) Setan telah menguasai mereka, lalu menjadikan mereka lupa mengingat Allah; mereka itulah golongan setan. Ketahuilah, bahwa golongan setan itulah golongan yang rugi.


اِنَّ الَّذِيْنَ يُحَآدُّوْنَ اللّٰهَ وَرَسُوْلَهٗۤ اُولٰٓٮِٕكَ فِى الْاَذَلِّيْنَ


(20) Sesungguhnya orang-orang yang menentang Allah dan Rasul-Nya, mereka termasuk orang-orang yang sangat hina.


كَتَبَ اللّٰهُ لَاَغْلِبَنَّ اَنَا وَرُسُلِىْ‌ؕ اِنَّ اللّٰهَ قَوِىٌّ عَزِيْزٌ


(21) Allah telah menetapkan, "Aku dan rasul-rasul-Ku pasti menang." Sungguh, Allah Mahakuat, Mahaperkasa.


لَا تَجِدُ قَوْمًا يُّؤْمِنُوْنَ بِاللّٰهِ وَالْيَوْمِ الْاٰخِرِ يُوَآدُّوْنَ مَنْ حَآدَّ اللّٰهَ وَرَسُوْلَهٗ وَلَوْ كَانُوْۤا اٰبَآءَهُمْ اَوْ اَبْنَآءَهُمْ اَوْ اِخْوَانَهُمْ اَوْ عَشِيْرَتَهُمْ‌ؕ اُولٰٓٮِٕكَ كَتَبَ فِىْ قُلُوْبِهِمُ الْاِيْمَانَ وَاَيَّدَهُمْ بِرُوْحٍ مِّنْهُ‌  ؕ وَيُدْخِلُهُمْ جَنّٰتٍ تَجْرِىْ مِنْ تَحْتِهَا الْاَنْهٰرُ خٰلِدِيْنَ فِيْهَا‌  ؕ رَضِىَ اللّٰهُ عَنْهُمْ وَرَضُوْا عَنْهُ‌  ؕ اُولٰٓٮِٕكَ حِزْبُ اللّٰهِ‌  ؕ اَلَاۤ اِنَّ حِزْبَ اللّٰهِ هُمُ الْمُفْلِحُوْنَ


(22) Engkau (Muhammad) tidak akan mendapatkan suatu kaum yang beriman kepada Allah dan hari akhirat, saling berkasih sayang dengan orang-orang yang menentang Allah dan Rasul-Nya, sekalipun orang-orang itu bapaknya, anaknya, saudaranya, atau keluarganya. Mereka itulah orang-orang yang dalam hatinya telah ditanamkan Allah keimanan dan Allah telah menguatkan mereka dengan pertolongan yang datang dari Dia. Lalu dimasukkan-Nya mereka ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, mereka kekal di dalamnya. Allah rida terhadap mereka dan mereka pun merasa puas terhadap (limpahan rahmat)-Nya. Merekalah golongan Allah. Ingatlah, sesungguhnya golongan Allah itulah yang beruntung.


Jumat, 20 Oktober 2017

ANTARA WACANA DAN REALITA


Image Source : Pixabay


Sesungguhnya apa yang kita baca, apa yang kita share ke orang lain, tulisan yang kita tulis, video motivasi yang kita publish, belum tentu mencerminkan diri kita atau belum tentu bahwa kita telah memiliki hal-hal tersebut.

Sesungguhnya mewujudkan wacana dalam realita itu hal yang tersulit. Kita mesti berjuang melawan hawa nafsu, berjuang utk melakukan action, berjuang untuk mewujudkan itu... dan jujur itu bukan hal mudah...

Bagaimana agar apa yg ada di otak, apa yg kita rencanakan, bisa wujud dalam amalan nyata?

Mungkin berikut cara yang bisa dilakukan :

1. Kuatkan niat/azzam, niat semata-mata melakukan amalan ini karena Allah SWT

2. Lakukan ibadah magdhah secara continue, mengutamakan kepentingan Allah. Lakukan shalat wajib tepat waktu, shalat tahajud, dhuha, tadarus, shalat sunah rawatib, dzikir, dll.

3. Do Action
Allah SWT berfirman:
وَقُلِ اعْمَلُوْا فَسَيَرَى اللّٰهُ  عَمَلَكُمْ وَرَسُوْلُهٗ وَالْمُؤْمِنُوْنَ ۗ  وَسَتُرَدُّوْنَ اِلٰى عٰلِمِ الْغَيْبِ  وَالشَّهَادَةِ فَيُنَبِّئُكُمْ بِمَا كُنْتُمْ تَعْمَلُوْنَ
"Dan katakanlah, Bekerjalah kamu, maka Allah akan melihat pekerjaanmu, begitu juga Rasul-Nya dan orang-orang mukmin, dan kamu akan dikembalikan kepada (Allah) Yang Mengetahui yang gaib dan yang nyata, lalu diberitakan-Nya kepada kamu apa yang telah kamu kerjakan."
(QS. At-Taubah 9 : 105)

4. Buat pengait agar apa yg kita rencanakan bisa terlaksana, dan tidak bisa dibatalkan. Misalnya kalau besok berniat bershilaturahmi, malamnya kita udah janjian dengan yang bersangkutan, sudah memesan gojek untuk jam tertentu, jadi tidak bisa dibatalkan lagi 😂

5. Selalu mandi pagi 😂

Apabila Ikhwah Fillah mau menambahkan daftar Do Action-nya mangga... Alhamdulillaah... Semoga bermanfaat utk kita semua...


SIFAT TAKABBUR

Image Source : Pixabay

MACAM- MACAM SIFAT SOMBONG

Berhati-hatilah terhadap macam-macam sifat Takabbur (sombong) yg bisa menjerumuskan kita ke neraka, yakni :

1. Riya'
Aktivitasnya merasa ingin dilihat orang lain

2. Sum'ah
Aktivitasnya merasa ingin didengar orang lain

3. 'Ujub
Merasa bangga dgn kelebihan dirinya dalam hal rupa/wajah/ilmu

4. Fakhr
Merasa bangga dengan kelebihan harta, dan tahta yg dimilikinya

5. Ikhtiyal
Merasa ingin tidak tersaingi oleh orang lain, dan ingin selalu tampil berbeda 

6. Tasahhul
Menganggap enteng orang lain atau meremehkannya

7. Ananiyah
Egois/mementingkan diri sendiri/tdk peduli

8. Syuhh
Kikir jiwa dgn ciri-cirinya ada 5 :
  • Selalu mengingat-ingat kelebihan/kebaikan dirinya 
  • Mudah sekali melupakan kebaikan orang lain terhadapnya
  • Jika ia salah, tidak pernah mau minta maaf
  • Jika orang lain salah, tidak mau memberi maaf
  • Orang harus menuruti keinginannya, tapi dia tidak peduli dengan keinginan orang lain

Barangsiapa yg belum mengetahui tentang ini, mari sama-sama kita saling mengingatkan satu sama lain, dan introspeksi diri. Mari kita berusaha dan berdo'a agar terbebas dari semua sifat-sifat tersebut.


Kamis, 19 Oktober 2017

SHALAT DAN PRIBADI MUSLIM SEJATI

Image Source : Pixabay


Khusyuk dalam sholat itu sulit. Sejatinya sholat itu connecting people to Alloh. Sejatinya selesai sholat hati jadi tenang dan siap menghadapi tantangan kehidupan, sejatinya selesai sholat amarah berubah menjadi kasih sayang, sejatinya selesai sholat gundah gulana atau galau berubah menjadi yakin, sejatinya selesai sholat malas menjadi rajin, sejatinya selesai sholat hati menjadi lapang, sejatinya selesai sholat hati menjadi peka pada peluang-peluang kebaikan, dan banyak hal-hal baik yg terlihat dan terasakan selesai sholat.


Entah mengapa sholat yang dikerjakan tidak mengubah apapun dari diri kita, akhlak tdk berubah, pola pikir tidak berubah, pola hati dan pola tindak pun tidak berubah. Ada yg salah dengan sholat kita barangkali?

Coba kita hitung, berapa kali dalam sholat kita menangis? Mengingat bahwa kita adalah manusia hina dan sedang menghadap Yang Maha Mulia dan mengharap tdk dihinakan oleh-Nya?

Coba kita hitung, sudah berapa kali setiap kita sholat kita ingat pekerjaan, tugas-tugas kuliah, rencana-rencana bisnis, ingat rencana masak, olahraga dan lain-lain...??

Bahkan, ketika sholat, seolah-olah 1 sinetron diputar...

Mungkin sudah tidak terhitung sholat kita hanya karena menggugurkan kewajiban...

Mungkin sudah tidak terhitung sholat kita hanyalah senam belaka tapi hati dan pikiran kemana-mana...

Ya Alloh... sejatinya sholat itu dirindukan oleh hamba-Mu, tapi mengapa tidak?

Ya Alloh, padahal sholat mendekatkan kami pada-Mu, Engkau dekat bahkan lebih dekat dari urat nadi kami...

Ya Alloh... padahal dalam sholat kami, nama-Mu banyak kami sebut, dan kami pun berjanji loyal kepada-Mu dengan berikrar "sholatku, ibadahku, hidupku dan matiku hanya untuk-Mu", tapi mengapa kenyataannya dalam kehidupan kami tidak begitu...

Inilah jawaban,
...mengapa kita gampang marah...
...mengapa kita gampang galau...
...mengapa kita gampang sedih...
...mengapa kita gampang kecewa...
...mengapa kita sering tidak sabar...
...mengapa kita sering suudzon sama orang lain...
...mengapa lebih dominan berkata-kata yg tidak bermanfaat...

Dari sholat kita yg lebih banyak tidak khusyuk...
Bertahun-tahun...
Sholat kita tidak membuat kita jadi dewasa...
Sholat kita tidak membuat kita jadi orang yang murah hati dan peka pada perasaan orang di luar diri kita...

Kita tidak tahu sholat yg mana yg kita lakukan diterima Alloh...
Khawatir sholat yg kita lakukan ditolak Alloh...

Ayo... berjuanglah agar khusyuk sholat...
Ayo temukan nikmatnya sholat...
Ayo ikhlaslah dalam sholat...

Semoga sholat demi sholat yang kita lakukan... menghantarkan kita pada suatu masa orang-orang ikhlas dan khusyuk mensholatkan jasad kita... Aamiin Ya Robbal'aalamiin...


Renungan ba'da dhuhur dari seorang Akhwat (Bandung, 19 Oktober 2017, 13:24)




Nabi Yahya, Pemuda yang Dirindu Sejarah

"wa salaamun ‘alayhi yawma wulida wa yawma yamuut wa yawma yub’atsuun," Kesejahteraan atas dirinya pada hari ia dilahi...